Selasa, 29 September 2009

Freedom Back Pack


Freedom Riders? Freedom Writters? No, Freedom Backpackers !!!

Ini adalah tas gratis yang di kasih oleh papahku saat dia mengikuti workshop atau konferensi untuk cara apa di UII. Ini tas yang cukup lama tak pakai namun sudah beberapa kali rusak dan jebol. Namun tetap ku jahit kembali. Banyak bagian yang sudah rusak dan tetap tak jahit kembali. Namun belum tahu kapan akan rusak total sampai tidak bisa di gunakan lagi. Bagusnya tas ini adalah bahwa ada 7 bagian yang bisa di gunakan untuk menyimpan sesuatu. Oleh karena itu saya suka gendong ini ke mana mana.

The importance of my fashion is that it is free or cheep. Kalo tidak gratis harus murah. Itu adalah prinsip yang yang ku pegang dalam hidup. Namun banyak hal di dunia ini yang "priceless" sesuatu yang sangat berharga sampai tidak bisa di hitung dengan uang. Itu sangat mahal harganya sampai seluruh duit yang ada di dunia ini tidak cukup untuk membelinya. Yaitu itu kebebasan... FREEDOM.

Freedom tidak di beli dengan uang namun sesuatu yang diperjuangkan sampai titik darah penghabisan.

Jahit dan Semir Sepatu Sendiri


"Dont judge a book by its cover"

Ini adalah cerita tentang orang yang mempunyai sepatu tua dan sudah beberapa kali di suruh ganti sepatu dan beli yang baru alias "lem biru" lempar dan beli baru. Namun karena sepatunya masih bisa di pakai maka kenapa tidak di pakai terus. Kalo masih bisa di perbaiki mengapa tidak di perbaiki terus. Kalo urusan sepatunya sudah bulukan, lusuh dan buruk rupa yang penting hidup tidak boros. Merasa prihatin sebagai mana orang miskin prihatin.

Kalo orang miskin susah beli sepatu baru dan selalu tambal sulam sepatu yang mereka miliki maka aku berusaha merasakan apa yang di rasakan mereka. Aku tidak ingin terjebak dan mengikuti trend yang ada dengan membeli sepatu yang paling keren dan lagi fashionabel namun aku pakai yang ada saja.

Pernah dengan cerita orang miskin dengan sepatu bagus? mungkin bertanya sepatunya dari mana, mungkin kalo kita prasangka buruk maka dia pasti curi sepatu yang bagus itu.. kalo kita berprasangka baik maka dia itu mendapatkan sepatu yang bagus karena merupakan hadiah. Namun sayang jangan ada orang yang mau kasih sepatu yang bagus untuk orang miskin biasanya sudah buruk dan jelek baru mau di kasih.

Orang yang miskin dan duitnya pas pas selalu ingin menjadi seperti orang yang kaya atau yang kelihatan kaya. Berusaha mempunyai sepatu yang bagus namun tidak aku. Aku orang yang kaya atau berusaha kaya namun tidak ingin punya sepatu yang baru dan bagus dan yang lagi trend. Malah sebaliknya aku pakai sepatu yang tau umurnya lebih dari 4 tahun, agak jelek dan sangat tidak tren.

Saya berusaha untuk menghilangkan "social gap" antara kaya dan miskin. Kesenjangan sosial inilah yang menjadi sumber permasalahan yang terjadi di masyarakat. Akar semua permasalahan berujung pada duit. Kecemburuan, Iri hati dan ungkapan "Rumput tetangga selalu lebih hijau" adalah sifat buruk manusia yang selalu membanding banding materi dan sangat tidak bersyukur dengan apa yang sudah di miliki.

oleh karena itu bukan hanya ingin menghilangkan "social gap" yang ada namun lebih penting lagi adalah bagaimana kita bisa bersyukur. Sepatu tua ini adalah sepatu yang ku jahit kembali karena ada yang rusak dan tak semir kembali karena sudah kusam karena saya tetap bersyukur mempunyai sepatu.